Menghormati Orang Tua Dan Guru

Bismillah

Terkadang didalam benak seorang anak memikirkan bahwa orang tua yang secara dzohirnya nampak jelas kita lihat,  senyumnya, bahagianya dan bahkan kita merasa sedih saat mereka merelakan semuanya demi kita.

Rasa sedih pasti menyelimuti perasaan anak ketika mengingat bahwa mereka hanyalah titipan saja. Air mata pun seraya menetes deras,  tak sanggup melihat mereka semakin menua dan akan meninggalkan kita.

Wahai para anak-anak marilah kita senantiasa bermuhasabah serta merenungkan apa yang telah kita usahakan dan kita lakukan selama ini terhadap kedua orang tua kita.

Terkadang dalam batin berkata bahwa orang tua kita tak sayang kepada kita dan menyia-nyiakan kita, Naudzubillah atas prasangka ini.

Sangat harus ditanamkan bahwa sesungguhnya orang tua tak ada di dunia ini yang sengaja menyia-nyiakan anak nya apalagi tak punya rasa sayang terhadap anaknya.  Sangat miris memang melihat jaman sekarang generasi anak yang sangat kurang adabnya terhadap orang tua kita yang dimana tak sepantasnya kita membuat mereka marah bahkan meneteskan air mata.

Sedangkan untuk menggapai Ridha Allah ‘Azza Wa Jalla adalah dengan kita berbakti kepada orang tua. Allah ‘Azza Wa Jalla telah menerangkan  dalam surat Al-Isra Ayat 23-24.

ﻭَﻗَﻀَﻰ ﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﺑِﺎﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ ﺇِﺣْﺴَﺎﻧًﺎ ﺇِﻣَّﺎ ﻳَﺒْﻠُﻐَﻦَّ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺍﻟْﻜِﺒَﺮَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﺃَﻭْ ﻛِﻠَﺎﻫُﻤَﺎ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻘُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﺃُﻑٍّ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻨْﻬَﺮْﻫُﻤَﺎ ﻭَﻗُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﻗَﻮْﻟًﺎ ﻛَﺮِﻳﻤًﺎ ; ﻭَﺍﺧْﻔِﺾْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﺟَﻨَﺎﺡَ ﺍﻟﺬُّﻝِّ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔِ ﻭَﻗُﻞْ ﺭَﺏِّ ﺍﺭْﺣَﻤْﻬُﻤَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺭَﺑَّﻴَﺎﻧِﻲ ﺻَﻐِﻴﺮًﺍ ‏

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [Al-Israa’ : 23-24]

Orang tua walaupun beban seberat apapun yang mereka pikul akan hilang jika melihat anaknya bahagia asal anaknya bisa sekolah, makan dan yang paling mengharukan mereka selalu berharap besar agar anaknya tak serupa seperti ibu serta ayahnya apapun akan dikorbankan tanpa menghiraukan raganya sudah mulai lelah serta tingkat kesehatannya yang semakin menurun karena betapa semangat akan demi anaknya apapun akan dikerjakan.

Apalagi ibu yang telah berjuang sebelum kita menatap dunia.

Ada sebuah cerita dari Salim bin Ayyub :

“Aku pernah mengadakan perjalanan ke kota Ray, ketika itu aku berusia dua puluh tahun. Disana aku menghadiri suatu majelis dengan seorang syaikh yang sedang mengajar.

Syaikh itu berkata kepadaku “Maju dan bacalah,

Maka akupun membacanya namun aku tidak bisa membacanya dan lidahku pun kelu.

Syaikh : “Apakah kamu mempunyai Ibu? “

Akupun menjawab “iya syaikh”

Maka Syaikh berkata : “Maka pulanglah dan mintalah doa kepada ibumu”

Disini kita bermuhasabah bahwasannya. Doa seorang ibu sangatlah berperan bagi kesuksesan seorang anaknya, terutama dalam hal menuntut ilmu.

Dan perlu kita tahu bahwa ibu adalah sekolah pertama kita yang senantiasa bersabar mengajarkan apapun yang kita pertanyakan dengan penuh kesabaran serta keikhlasan.

Ini pengalaman saya pribadi. Saya pernah melihat video yang membuat saya sangat sedih

Berawal dari seorang ayah dan anak laki lakinya pergi ke taman dan keadaannya sangatlah sudah tua.

Ayah : “Nak ini hewan apa?”

Anak : “Hewan kumbang” (menjawab dengan nada yang keras dan sibuk dengan hpnya)

Ayah : “Ini  hewan apa?

Anak : “kan tadi sudah dijawab” dengan nada keras

Ayah : (meneteskan air mata)  dulu sewaktu kecil ayah tak pernah membentakmu sekalipun walau kamu setiap saat kamu bertanya hal yang kamu tak tahu.

Dan anaknya pun menangis dan memeluknya karena tersadar akan kesalahannya.

Disini menjelaskan bahwa lagi dan lagi pengorbanan seorang ibu ataupun ayah sama sama besar yang mana tak kan pernah bisa tergantikan walau bumi ini ikut tua umurnya.

Tak lupa pula kita mengingat selalu jasa orang tua kita disekolah.

Guru, ya seorang pahlawan yang tak pernah habis kesabarannya untuk senantiasa mengajarkan hal yang kecil sampai besar yang mana kita tak akan tahu tanpa guru kita mengajarkannya.

Jangan sampai kita melontarkan kata kasar apalagi membuat mereka meneteskan air mata, karena mereka adalah orang tua kita kedua yang mana mereka pun rela dan berkorban dalam segala hal demi anak didiknya semata yang mana hakikatnya bukanlah anak kandung nya, namun karena kasih sayang yang begitu besarnya mengalahkan segala apa yang menjadi alasan untuk cuek terhadap muridnya.

 

Diriwayatkan oleh Al–Imam Baihaqi, Umar bin Khattab mengatakan :

“تواضعوا لمن تعلمون منه”

Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian”.

Yang menjadi inti dari apa yang telah saya tulis adalah betapa kita harus merenungkan dari sekarang betapa berharganya orang tua serta guru kita karena tanpa mereka, kita hanyalah insan tanpa punya pondasi apapun.

Selagi kita masih diberi kesempatan hidup, segeralah berjuang membahagiakan mereka yang mana usia tak akan ada yang tahu kapan akan ditutup serta semua akan dipertanggung jawabkan dengan apa yang kita lakukan.

Semoga bermanfaat dan mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan.

 

Al Arissatuq Khoirunnisa

Editor : Hiyasha 
Karena kasih sayang Allah kita bisa bertemu dengan orangtua kita
Dari Benih tumbuh menjadi tunas
hingga akhirnya kita menjadi pohon yang memberikan buah yang bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.