Hati yang Sakit

ان في الجسد مضغة, إذا صلحت صلح الجسد كله, و إذا فسد الجسد ألا وهي القلب

“Dan apabila segumpal daging tersebut buruk, (maka) buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati”. [HR al Bukhari dan Muslim].

Baik buruknya seseorang tergantung pada hatinya. Jika hatinya bersih, maka perilakunya lurus dan baik, begitu juga sebaliknya. Oleh karenanya, sepantasnya seseorang selalu memperhatikan dan memperbaiki hatinya, jika menginginkan kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Hati manusia itu ada tiga macam kondisi,ada qalbun saliim (hati yang selamat/sehat), qalbun mayyit (hati yang mati), dan qalbun mariidh (hati yang sakit).

Hati yang sehat (Qalbun saliim)

Qalbun adalah hati yang tidak ada kerusakan di dalamnya dan orang dengan hati yang sehat selalu mencintai Allah. Orang dengan hati yang sehat juga selalu merasa dalam pengawasan Allah, sehingga selalu berusaha mendekat dengan ibadah dan terus berusaha menjauh dari maksiat. Mereka mudah melakukan ibadah dan jauh dari maksiat.

Hati yang sehat, selamat dari syirik (penghambaan ibadah pada selain Allah) dan hati tersebut tunduk pada syari’at yang dibawa oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dua unsur penting ini dimiliki oleh orang yang memiliki hati yang sehat. Ini merupakan kesimpulan dari Ibnul Qayyim rahimahullah.

Hati yang mati (Qalbun mayyit)

Hati yang mati adalah lawan dari hati yang sehat/hidup. Hati ini tidak pernah memberi ruang untuk Allah. Hati seperti ini tidak memiliki kehidupan didalamnya. Hati yang mati tidak mengenal Allah, tidak menyembahNya dengan menjalankan perimtahNya. Hati yang mati adalah hati yang menghambakan diri kepada syahwat. Hawa nafsu lebih dicintai dan diutamakan daripada keridhoan Rabbnya. Penyebab dari hati yang mati ini banyak, diantaranya menolak nasihat, melakukan hal-hal yang haram, dan enggan bertaubat. Sesungguhnya orang dengan hati yang mati, mereka berada dalam kebinasaan walaupun jasad mereka dalam keadaan sehat.

Hati yang sakit (diantara hidup dan mati)

Hati yang sakit adalah hati yang memiliki penyakit, yaitu penyakit hati. Hati ini dapat menerima hidayah, namun ada penyakit yang menggerogotinya. Ciri dari orang dengan hati yang sakit, mereka masih melakukan ibadah, mendengarkan nasihat, tapi terkadang mereka tergelincir hawa nafsu dan melakukan maksiat, kemudian kembali bertaubat.

 

Faktor penyebab hati menjadi sehat :

  1. Banyak berdzikir kepada Allah
  2. Bergaul dengan orang sholih

Faktor penyebab hati menjadi sakit :

  1. Menolak kebenaran (sombong)
  2. Memakan makanan yang tidak halal
  3. Melakukan maksiat
  4. Mendengarkan hal yang haram dan dilarang
  5. Memandang hal-hal yang diharamkan dan tidak dibolehkan
  6. Berteman dengan teman yang tidak sholih
  7. Semoga Allah menjadikan hati kita sehat dan dijauhkan dari segala bentuk penyakit hati, juga mematikan kita dalam keadaan hati kita yang paling bersih. Aamiin…

(Diambil dari catatan kajian santriwati, disampaikan oleh Ustadz Ibrahim Abu Adam dengan beberapa tambahan)

Sumber:
  1. Catatan kajian santriwati
  2. Ustadz Muslim Atsari. 2016. Pembagian Hati : Sehat, Sakit, dan Mati di https://almanhaj.or.id/6050-pembagian-hati-sehat-sakit-dan-mati.html(di akses 12 Januari 2019)
  3. Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal. 2016. Jangan Sampai Kena Penyakit Hati di https://rumaysho.com/14980-jangan-sampai-kena-penyakit-hati.html(di akses 12 Januari 2019)
  4. Gambar : https://sahabatnesia.com/ (di akses 29 Januari 2019)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.