Posted by
Tanda cinta Allah kepada kita adalah dengan Allah mengujinya. Dan barangsiapa yang ridho terhadap ujianNya, maka Allah akan cinta kepanya.
Sepertinya halnya kisah nabi Musa saat mendakwahi Fir’aun. Karena Fir’aun sangat bengis maka Fir’aun mengumpulkan seluruh penyihir termahir untuk melawan nabi Musa. Perkataan tukang sihir ini diabadikan oleh Allah di Qur’an surat As-syu’ara ayat 41
فَلَمَّا جَاءَ السَّحَرَةُ قَالُوا لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ
Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir’aun: “Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?”
maka Fir’aun menjanjikan banyak jika mereka dapat menang melawan Musa.
Maka para penyihir melempar tongkat yang membuat para manusia takut padahal itu hanya tipuan semata. Tapi, Allah menenangkan dan menguatkan nabiNya. Maka dilemparlah sesuatu ditangan nya atas perintah Allah, keluarlah ular yang menakuti para penyihir-penyihir Fir’aun. Mereka menyadari bahwa itu adalah ular sungguhan, dan serta-merta mereka beriman kepada Allah “Sesungguhnya kami beriman kepada tuhan nya Musa dan Harun”
Fir’aun yang mendengar itu sangat murka dan berkata”Wahai para penyihir! Sesungguhnya Musa adalah guru sihir kalian. Dan apabila kalian beriman kepada tuhan Musa dan Harun, maka akan kupotong tanganmu, kakimu, dan yang lainnya.” Akan tetapi penyihir itu tidak takut akan ancaman Fir’aun, mereka yang dulu menginginkan dunia, menjadi menginginkan akhirat.
Maka janganlah sampai kita terlalu cinta dunia, kita harus tabah dan berdiri atas keimanan yang haqiqi, ketika keimanan sudah terikat di badan, maka segala sesuatu terasa kecili dan mudah. Seperti Asiyah yang beriman lau diancam Fir’aun, atas keimanannya namun Asiyah tidak takut akan Fir’aun. Maka jauhilah 2 perkara yaitu syirik dan sihir. Jangan tertipu dengan dunia karena dalam penglihatan Ahlul iman dunia ialah sesuatu yang kecil.
dirangkum kajian santriwati